Tidak beberapa orang yang dapat berkelanjutan shalat berjamaah di masjid. Terlebih saat dibenturkan dengan masalah pekerjaan. Tetapi, tidak sekian dengan Kapolda ini. Pekerjaan apa pun ia hentikan saat mendengar adzan.
Rapat apa pun ia tinggalkan. Bahkan juga jabatan dan pangkatnya ia pertaruhkan, untuk shalat berjamaah di masjid di awal waktu.
Kesukaannya yaitu mengejar shaf pertama. Ia menginginkan senantiasa dapat shalat pas di belakang imam di sebelah kanan.
Dialah Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen. Pol. Drs. Umar Septono, S. H., M. H. Semangat shalat jamaah tersebut yang lalu ia tularkan ke institusi serta stafnya. Dalam beragam komunitas, Brigjen Umar mengingatkan utamanya shalat jamaah karena panggilan pertama yaitu panggilan adzan yang pada dasarnya adalah panggilan Allah.
“Lima saat saya dimuka saat, berjamaah, di masjid, di saf depan samping kanan. Itu harga m4ti, ” kata Brigjen Umar.
“Kegiatan apa pun sibuknya mesti saya hentikan. Rapat siapa saja yang mimpin saya tinggalkan. Dunia saya pertaruhkan, pangkat jabatan ini, ” tegasnya. “Karena kembali tadi, tak Saya buat jin serta manusia kecuali untuk melaksanakan ibadah. Itu kata kuncinya. Dipegang. ”
“Di aktivitas dunia, yang kerja, yang shopping, yang apakah itu, rapat kuliah, itu mesti dihentikan karena panggilan tertinggi cuma satu : Allahu akbar Allahu akbar! ”
http :// www. tarbiyah. net/2016/10/kapolda-ini-rela-pertaruhkan-jabatan. html