Sahabat media Renungan untuk beberapa suami serta beberapa istri.
Saat pagi menegur bahkan juga mungkin saja sebelumnya adzan subuh dikumandangkan, istri yang anda cintai telah terbangun untuk menunaikan sholat malam dan mendoakan kebaikan
– kebaikan untukmu serta anak – anakmu. Ia lalu menyiapkan semuanya keperluan suami serta anak – anaknya, lalu bangunkanmu serta anak – anakmu dengan penuh kelembutan sepenuh cintanya.
Mempersiapkan air hangat untuk mandi, sarapan supaya tenagamu penuh, serta baju yang sudah dicuci bersih, disetrika rapi, serta disemproti wangi-wangian. Iya, istri Anda lakukan itu mulai sejak hari pertama pernikahan, sampai saat ini. Silahkan hitung, berapakah lama masanya? Berapakah banyak yang perlu ia korbankan untuk lakukan hal semacam itu?
Sesudah suami pergi, yang terlebih dulu dilepaskan dengan doa yang tidak putus, senyum yang selalu merekah, muka yang sumringah, serta salam lembut penuh doa, pahamilah satu hal tengah mengantri demikian daftar kerjaan rumah tangga yang lain yang perlu ditangani oleh istri yang Anda sayangi itu.
Rumah, mesti selekasnya dibikin bersih. Mulai menyapu, mengepel lantai, jendela, membereskan kamar tidur, membersihkan piring, baju, serta ada banyak pekerjaan ‘remeh’ lain yang mustahil serta akan begitu melelahkan bila didetail satu persatu.Belum lagi bila istri Anda tengah dalam kondisi hamil, begitu melelahkan serta capeknya istri terkasih Anda.
Berikut Satu pembicaraan seseorang anak lelaki dengan ibunya tentang inti seseorang istri serta seseorang suami dalam rumah tangga.
Di Subuh yang dingin... ku temui Ibu telah repot memasak di dapur.
" Ibu masak apa? Dapat ku bantu? "
" Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kegemaran Ayah " sahutnya.
" Alhamdulillah.. mantab tentu.. Eh Bu.. calon istriku sepertinya dia tak dapat masak loh... "
" Iya selalu mengapa..? " Sahut Ibu.
" Ya tak beberapa mengapa sih Bu.. cuma narasi saja, agar Ibu tidak kecewa, hehehe "
" Apa anda fikir kalau memasak, membersihkan, menyapu, mengurusi rumah serta lain lain itu keharusan Wanita? "
Saya memandang Ibu dengan tidak memahami.
Lantas beliau meneruskan, " Ketahuilah Nak, itu semuanya yaitu keharusan Lelaki.
Keharusan anda kelak bila sudah beristri. " tuturnya sembari menyentil hidungku.
" Lho, tidakkah Ibu sehari-hari mengerjakannya? "
" Keharusan Istri yaitu patuh serta mencari ridho Suami. " kata Ibu.
" Lantaran Bapakmu mungkin saja tak dapat mengurus rumah, jadi Ibu bantu mengurus semua. Bukanlah atas nama keharusan, namun sebagai bentuk cinta serta bentuk Istri yang mencari ridho Suaminya "
Saya semakin bingung Bu.
" Baik, anandaku sayang. Ini pengetahuan untuk kamu yang ingin menikah. "
Beliau berbalik memandang mataku.
" Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Tidakkah keharusan Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, serta papan? " bertanya Ibu.
" Iya sudah pasti Bu.. "
" Baju yang bersih yaitu nafkah. Hingga membersihkan yaitu keharusan Suami.
Makanan yaitu nafkah. Jadi bila masihlah berbentuk beras, itu masihlah 1/2 nafkah.
Karena belum dapat di makan. Hingga memasak yaitu keharusan Suami. Lantas mempersiapkan tempat tinggal yaitu keharusan Suami. Hingga kebersihan tempat tinggal yaitu keharusan Suami. "
Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas serta kebanggaanku ini.
" Waaaaah.. hingga segitunya bu..? Lantas bila itu semuanya keharusan Suami. Mengapa Ibu tetaplah lakukan itu semua tanpa ada menuntut Ayah meskipun? "
" Lantaran Ibu juga seseorang Istri yang mencari ridho dari Suaminya. Ibu juga mencari pahala supaya selamat di akhirat sana. Lantaran Ibu menyukai Ayahmu, tidak mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu lakukan semua. Bila Ayahmu berpunya mungkin saja pembantu mungkin saja jalan keluar. Namun bila belum ada, ini yaitu ladang pahala untuk Ibu. "
Mudah-mudahan artikel diatas bisa jadi ide untuk pasangan suami istri dimana saja ada, serta bisa jadikan pelajaran utamanya kerjasama dalam berumah tangga. Serta janganlah dengan mudah menyakiti istri anda sebab banyak pengorbanan istri anda yang mungkin saja belum anda ketahui. Mudah-mudahan berguna.