Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu penutup beberapa nabi serta rasul. Beliau diperlihatkan Allah sinyal tanda kiamat yang bakal terjadi, termasuk juga fenomena yang nampak di jaman kita.
Pelaku LGBT (Lesbian, Gay, Bis3ksu4l serta Trans3ksual) yang seolah tanpa ada malu tunjukkan jati dirinya, terutama sesudah Amerika Serikat mensahkan perk4winan sejenis, sudah digambarkan Rasulullah dalam haditsnya seperti berikut :
تكون فى آخر هذه الأمة عند اقتراب الساعة أشياء منها نكاح الرجل الرجل وذلك مما حرم الله عليه ورسوله ومنها نكاح المرأة المرأة ، وذلك مما حرم الله ورسوله ويمقت الله عليه ورسوله - صلى الله عليه وسلم - وليس لهؤلاء صلاة ما أقاموا على ذلك حتى يتوبوا إلى الله توبة نصوحا
“Akan terjadi pada akhir jaman ini saat mendekati terjadinya kiamat beragam momen. Salah satunya seseorang lelaki mengawini lelaki, yang hal semacam itu termasuk juga hal yang diharamkan Allah serta Rasul-Nya dan dibenci Allah serta Rasul-Nya. Serta salah satunya juga seseorang wanita mengawini wanita,
yang hal itu termasuk juga hal yang diharamkan Allah serta Rasul-Nya dan dibenci Allah serta Rasul-Nya. Tak ada shalat untuk mereka selama mereka melakukan hal semacam itu, sampai bertobat pada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. ” (HR. Al Baihaqi, Ad Daruquthni serta Ibnu Najar)
Syaikh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Ensiklopedi Kiamat jilid 1 : Beberapa Tanda Kiamat Kecil & Besar menjelaskan kalau perk4winan semacam adalah satu diantara tanda kiamat.
Hadits itu menerangkan kalau nubuwat Rasulullah sudah dapat dibuktikan. Di jaman kita saat ini sudah ada perk4winan semacam. Lelaki mengawini lelaki dan perempuan mengawini perempuan. Perk4winan ini adalah hal yang dilaknat sekalian jadi sinyal akhir jaman serta tanda dekatnya kiamat. Mengenai maksud tidak ada shalat untuk mereka tujuannya yaitu shalatnya tidak di terima. Kalimat itu sekalian menyampaikan kabar kalau ada diantara pelaku perk4winan semacam yang dengan cara jati diri masihlah beragama Islam, tetapi Islam mereka baru kembali benar bila mereka bertobat dengan taubat nasuha, taubat yang sebenar-benarnya.
Wallahu a’lam bish shawab.