Hati-Hati !! Jangan Sampai Lisan mu Mematuk Dirimu Sendiri,,,,Mohon Di Share Agar Yang Tahu!!

Anda tentu pernah mendengar pepatah ini ; kalau beberapa orang besar suka bicara mengenai 
bebrapa inspirasi, sesaat orang bebrapa umum sukai bicara mengenai diri mereka sendiri dan orang-orang kecil sukai bicara mengenai orang lain. Tersebut gosip. 

Gosip bikin orang jadi kecil. Tidak ada suatu hal yang dapat di tawarkan dalam isu. Gosip cuma kurangi kredibilitas orang mengulas serta yang dibicarakan dan dapat mengh4ncurkan orang yang dengarkan. 

Berhenti menebarkan isu serta jadi penerima gosip. Bila Anda hentikan gosip yang 

diteruskan cuma hingga pada Anda, Anda bakal melakukan perbaikan kehidupan orang lain serta diri Anda 

lebih baik lagi. 

Lagipula, orang yang bercerita isu pada kita, umumnya bakal menggosipkan 

kita juga. Orang yang mempunyai integritas tak sukai mengumbar omongan mengenai 

orang lain di belakangnya. Bila mempunyai permasalahan dengan seorang, ia lebih baik mendatangi 

orang itu serta mengulas masalahnya, tidak pernah melalui orang ketiga. Mereka juga 

akan memberikan pujian pada orang dengan cara terbuka serta mengkritik orang dengan cara pribadi. 

Bila Anda yaitu orang 

besar, berhentilah mengulas orang lain dan mari mengulas bebrapa inspirasi besar yang bisa 

mengubah dunia! : -) 

Berghibahlah, apabila engkau merindukan jalan pintas menuju neraka, buka pintu-pintu s!ksa 

yang pedih, dan menarilah diatas penderitaan orang lain. Juga, tertawalah diatas derai air 

matanya. Jadilah binatang buas yang melahap bangkai-bangkai manusia. 

Tahukah kalian, ghibah itu lebih h!na dari perz!naan atau pel4curan. 

Imam Ghazali dan Imam 

Baihaqi meriwayatkan satu hadis kalau Rasulullah SAW bersabda, 

“Janganlah sekali-kali kamu 

lakukan pergunj!ngan, lantaran pergunj!ngan itu lebih berat dari perz!naan. Karena, jika 

seorang yang berz!na lalu bertobat jadi Allah mengampuninya. Sedang penggunj!ng 

akan tidak diampuni Allah, sebelumnya orang yang digunj!ngkan itu memaafkannya. ” 

Alangkah beratnya siksa yang dijamin oleh tukang gunj!ng (mughtaab) , si tukang penyebar 

ghibah. Betapapun dia bertobat pada Allah, pintu pengampunan akan tidak terbuka, kecuali dia 

lari serta bersungguh-sungguh mohon maaf pada orang yang digunj!ngkannya itu. 

Termasuk juga ghibah yakni seorang meniru-niru orang lain, umpamanya jalan dengan pura-pura 

pincang atau pura-pura bungkuk atau bicara dengan pura-pura sumbing, atau yang selainnya 

dengan maksud meniru-niru kondisi seorang, yang hal ini bermakna merendahkan dia. 

Seperti dijelaskan dalam satu hadits : 

�'ﺖَﻟﺎَﻗ ُﺖ�'ﻴَﻜَﺣَﻭ : ُﻪَﻟ ﺎًﻧﺎَﺴ�'ﻧِﺇ َﻝﺎَﻘَﻓ ﺎَﻣ : �'ﻲِّﻧَﺃ ُّﺐِﺣُﺃ ُﺖ�'ﻴَﻜَﺣ ﺎًﻧﺎَﺴ�'ﻧِﺇ َّﻥِﺇ َﻭ ﺍَﺬَﻛ �'ﻲِﻟ 

‘Aisyah berkata : “Aku meniru-niru (kekurangan/cacat) seorang seorang pada Nabi r”. Maka 

Nabi r juga berkata : ”Saya tidak sukai meniru-niru (kekurangan/cacat) seorang (meskipun) saya 

memperoleh sekian-sekian” 

Bagaimana bila yang dighibahi yaitu orang kafir? 

Berkata As-Shon’ani : “Dan pengucapan Rosulullah r (dalam hadits Abu Huroiroh diatas) َﻙﺎَﺧَﺃ 

(saudaramu) yaitu saudara seagama adalah dalil sebenarnya selain mukmin boleh 

mengghibahinya”. 

Berkata Ibnul Mundzir : ”Dalam hadits ini ada dalil sebenarnya barang siapa 

yang bukanlah saudara (se-Islam) seperti yahudi, nasrani, dan semua pemeluk agama-agama (yang 

lain), dan (juga) orang yang kebid’ahannya sudah mengeluarkannya dari Islam, jadi tidak ada 

(tak kenapa) ghibah terhadapnya” 

Nabi shallallhu’alaihi wasallam menerangkan arti ghibah dengan menyebut-nyebut saudaramu 

dengan suatu hal yang ia tidak suka, baik mengenai fisiknya ataupun sifat-sifatnya. Jadi setiap kalimat 

yang engkau katakan sesaat saudaramu membenci bila tahu engkau menyampaikan demikian 

jadi tersebut ghibah. Baik dia orangtua ataupun anak muda, walau demikian kandungan dosa yang 

dijamin setiap orang tidak sama sesuai sama apa yang dia katakan walau pada 

sebenarnya karakter itu ada pada dirinya. 

Mengenai bila suatu hal yagn engkau katakan ternyata tak ada pada diri saudaramu bermakna engkau 

sudah lakukan dua kejelekan sekalian : ghibah serta buhtan (dusta) . 

Nawawiy rahimahullah menyampaikan, 

“Ghibah bermakna seorang menyebut-nyebut sesuatu 

yang dibenci saudaranya baik mengenai tubuhnya, agamanya, duniannya, jiwanya,  

akhlaknya, hartanya, anak-anaknya, istri-istrinya, pembantunya, gerakannya, mimik 

bicarnya atau kemuraman berwajah serta yang lain yang berbentuk mngejek baik dengan 

perkataan ataupun isyarat. ” 

Beliau rahimahullah meneruskan, 

“Termasuk ghibah yaitu perkataan sindiran pada perkataan 

beberapa penulis (kitab) misalnya kalimat : ‘Barangsiapa yang mengakui berilmu’ atau ucapan 

‘sebagian orang yang mengakui sudah lakukan kebaikan’. 

Contoh yang lain yaitu perkataan 

tersebut yang mereka lontarkan sebagai sindiran, “Semoga Allah mengampuni kami”, “Semoga Allah 

terima taubat kami”, “Kita memohon pada Allah keselamatan”. 

Ibnul Mundzir rahimahullah berkata, “Sabda Nabi shalallahu’alaihi wasallam ﻙﺮ�'ﻛِﺫ ﻙﺎَﺧَﺃ (engkau 

meneybut-nyebut saudaramu) ini adalah dalil kalau larangan ghibah cuma berlaku bagi 

sesama saudara (muslim) tidak ada ghibah yang haram untuk orang yahudi, nashrani serta semua 

agama yang menyimpang, demikian pula orang yang di keluarkan dari islam (murtad) karena bid’ah 

yang ia perbuat. ” 

Qurthubi rahimahullah menyampaikan, 

“Para ulama sudah setuju sebenarnya ghibah 

termasuk juga dosa besar. Mereka berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam : 

َّﻥِﺈَﻓ �'ﻢُﻜﺿﺍَﺮ�'ﻋَﺃَﻭ �'ﻢُﻜﻟﺍَﻮ�'ﻣَﺃَﻭ �'ﻢُﻛَﺀﺎَﻣِﺩ ﻢُﻜ�'ﻴَﻠَﻋ ﻡﺍَﺮَﺣ 

“Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian yaitu haram atas (sesama) 

kalian”. (HR Muslim 3179, Syarh Nawai ‘ala Muslim) 

Bukankah kita takut pada siksa Allah? Bagaimana apabila orang yang digunjingkan itu sudah meninggal 

dunia? Pada siapakah engkau akan memohonkan maaf. Walau sebenarnya, kunci surga cuma terbuka bila 

ada pemaafan darinya. 

Imam Gazali meriwayatkan penggalan nasehat Allah pada Nabiyulah Musa AS. 

“Barang siapa 

yang m4ti dalam kondisi bertobat dari gunjingan, jadi ia yaitu orang terakhir yang memasuki 

surga. Serta siapa saja yang m4ti dalam kondisi bergunjing, jadi ia yaitu orang pertama 

yang masuk neraka. ” (Mukhtasar Ihya Ulumudin, 1990 : 241). 

Sekarang ini, ghibah sudah jadi komoditas dan tontonan yang dapat mengangkat rating tayangan 

tv. Acara gosip yang dipandu beberapa presenter cantik dengan baju 1/2 tel4njang, 

jadi primadona pengelola tv. 

Kehidupan rumah tangga orang yang begitu pribadi juga dibongkar. Serta, kita juga terasa asik 

melihat gosip itu, bahkan juga ikut lakukan estafet isu ke tetangga samping. Jadi, 

berantailah penyebaran gosip. 

Dalam dunia politik, ghibah adalah senjata yang paling ampuh untuk meh4ncurkan harga diri 

dari reputasi lawan politiknya yang dengan cara popular di kenal dengan arti character assasination 

(pem.bu.nu.han ciri-ciri). 

Hai beberapa orang yang beriman, jauhilah umumnya purba-sangka (keraguan), karena beberapa 

dari purba-sangka itu dosa. serta jangan sampai mencari-cari keburukan orang serta janganlah 

menggunj!ngkan keduanya. Adakah seseorang di antara anda yang sukai mengonsumsi daging 

saudaranya yang telah m4ti? Jadi tentunya anda terasa jij!k padanya. serta bertakwalah 

pada Allah. Sebenarnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al Hujurat 12) 

Begitu besarnya dosa serta konsekwensi moral yang dikarenakan oleh tingkah lidah, menggosip dan 

mencela atau menc4ci maki orang lain. Berikut ajaran moral kemanusiaan paling fundamental yang 

menghiasi akhlak seseorang Muslim. Betapapun rajin kita beribadah, dihadapan Allah ibadahnya 

tidak mempunyai manfaat sekalipun, selama lidah kita menggosip serta menyakiti orang lain. 

Kawan baik Muadz bin Jabbal RA pernah bertanya pada Rasulullah SAW. 

“Apakah kita akan disuruh 

pertanggungjawaban karena apa yang kita katakan, wahai Rasulullah? ” 

Beliau menjawab, 

“Hai 

Ibnu Jabbal, tidaklah manusia-manusia itu bakal ditelungkupkan dengan hidungnya terutama dahulu 

di neraka, tetapi karena apa yang dilakukan oleh lidahnya. ” (HR Hakim)

Subscribe to receive free email updates: