Bang Berhenti Bilang “Om Telolet Om”, Berani Gak Datang ke Ayah dan Bilang “ Om Restuin Om”....

Hal yang sederhana, namun cukup bikin bahagia. Seperti perkataan “SAH” dalam satu akad yang dapat memberi haru, senyum, tawa, riuh, serta tangis (Untuk Bekas). Satu hal yang mengingatkan kita, bila bagaia itu sederhana serta kita yang memilihnya. Seperti “Om Telolet Om”. 

Bang Dapat Tidak Berhenti Katakan “Om Telolet Om”. Berani tidak datang ke bapak serta katakan “ Om Restuin Om”. Karena bahagia itu sederhana serta kita yang memilih, pilih dengan siapa bakal menggunakan bekas umur. Bila tidak menginginkan serta tak ada kemauan untuk menghalalkan, saya berharap abang iklas bila satu saat ada nama abang dalam satu undangan pernikahan. Jadi tamu atau mempelai yaitu satu pilihan, yang abang putuskan. 

“Bang Nikah Bang”, bukanlah ajak adek pacaran atau jalinan tanpa ada status yang pada akhirnya digantungkan tanpa ada satu kepastian. “Bang Sakit bang”, bila adek telah terlanjur mengharapkan namun tidaklah sampai pada suatu akad pernihakan. Bila adek telah jatuh cinta, lalu siapa yang tanggung jawab serta bangungkan sebuah rumah tangga. 

“Bang Lamar Bang”, sebelumnya adek dilamar sama yang lain. Karena cinta itu satu perjuangan serta bahagia itu pilihan untuk beberapa pejuang. Tak lalu menyerah karena satu kondisi yang masihlah belum beralih. Dengan alasan belum mapan, kau gantungkan jalinan yang tidak tahu hingga kapan. Adek tidak dapat di gini’in bang. 


“Bang Mari Bang”, cinta ini agar kita perjuangkan berbarengan. Biarlah rasa ini hingga pada suatu ikatan yang halal. jangan sampai terasa berjuang sendiri, karena adek senantiasa memberi doa-doa dalam sepi yang mungkin saja abang tidak tahu. apabila benar-benar serius, “Khitbah Adek Ya Bang

Subscribe to receive free email updates: